Tintin dan Alpha-Art

Cerita dimulai dengan Kapten Haddock mendapatkan mimpi buruk dikunjungi oleh Bianca Castafiore yang memaksanya untuk meminum "obat"-nya (sebotol whisky Loch Lomond). Ketika ia menolaknya, akibat peristiwa yang terjadi di buku sebelumnya, Bianca Castafiore berubah menjadi makhluk burung raksasa dan kemudian menyerang Kapten Haddock. Untungnya, Tintin berhasil membangunkan temannya itu. Kebetulan, Tintin kemudian menerima telepon dari Bianca Castafiore yang asli yang memberitahu bahwa dirinya sedang berada di Belgia selama beberapa hari. Penyanyi itu juga mengatakan mengenai seorang pria yang sedang bersamanya, Endaddine Akass, yang adalah seorang paranormal yang terkenal.



Perbandingan sketsa tokoh Endaddine Akass dan foto asli Fernand Legros.


Ketika sedang berada di kota, Kapten Haddock melihat Castafiore di jalan, dan untuk menghindarinya, sang kapten berlari masuk ke Galeri Fourcart, bertemu dengan pelukis besar Ramó Nash dan pemilik galeri, Henri Fourcart. Henri menunjukkan ketertarikannya untuk bertemu dengan Tintin. Haddock kemudian membeli sebuah huruf "H" yang terbuat dari kaca acylic (Personalph-Art).
Kembali ke Marlinspike Hall, Kapten Haddock dan Tintin menonton berita bahwa teman lama mereka, Emir Ben Kalish Ezab, berencana untuk membeli Puri Windsor dari pemerintah Inggris dan Beaubourg Centre (Pompidou). Berita ini dilanjutkan dengan laporan mengenai kematian yang mencurigakan dari seorang ahli seni Jacques Monastir yang diduga tenggelam di lepas pantai Ajaccio.
Esok paginya, Tintin mendengar berita bahwa Henri Fourcart tewas dalam sebuah kecelakaan mobil. Tintin mengunjungi Galeri Fourcart untuk, sebagai wartawan, menanyakan beberapa hal. Ia ditemui oleh Martine Vandezande, asisten galeri, yang mendiskusikan kematian pemilik galeri tersebut. Perbincangan mereka ini direkam oleh perekam pita yang tersembunyi dibawah meja kasir. Tintin kemudian mendatangi Garage de l'Avenir di Leignault dimana seorang montir memberitahunya dimana Henri Fourcart mengalami kecelakaan. Tintin pergi ke tempat yang ditunjukkan itu dengan mengendarai sepeda motornya saat ia dibuntuti oleh sebuah mobil Mercedes hitam. Dalam kejar-kejaran ini Tintin menyadari bahwa Henri Fourcart ternyata dibunuh, bukan kecelakaan mobil seperti yang terlihat. Usaha pembunuhan terhadap Tintin gagal terjadi. Ia kembali ke Marlinspike Hall dan menceritakan kejadian yang menimpanya hari itu pada Kapten Haddock.
Pagi berikutnya Tintin datang kembali ke galeri dan menuduh Nona Vendezande menghubungi orang-orang yang menyerangnya sehari sebelumnya bahwa ia akan pergi ke Leignault. Ketika perempuan itu menangis, Tintin menyadari bahwa ia benar-benar jujur tidak terlibat di dalamnya. Kemudian, Tintin terlibat dalam pembicaraan singkat dengan Nyonya Laijot, seorang akuntan, sebelum meninggalkan galeri.
Dalam perjalanan, Tintin melihat sebuah poster di jalan yang mengiklankan konferensi "Kesehatan dan Tenaga Magnet" yang diselenggarakan oleh Endaddine Akass. Paranormal itu tampak dalam poster sedang mengenakan liontin yang mirip dengan yang dikenakan Nona Vendezande. Malamnya, Tintin dan Kapten Haddock mengunjungi konferensi tersebut dimana mereka bertemu dengan Thomson dan Thompson serta Tuan Sakharine (tokoh dari buku Rahasia Kapal Unicorn). Dalam konferensi itu, Kapten Haddock mengganggu jalannya sesi acara tersebut karena terbatuk-batuk, sementara Tintin mengenali suara Akass sebagai suara orang yang pernah dikenalnya, tapi tidak dapat merujuk dengan pasti siapa orang itu.
Tintin dan Kapten Haddock kemudian bertemu dengan Nona Vandezande saat ia meninggalkan konferensi tersebut. Tintin berkata bahwa dirinya mulai bisa mereka-reka apa yang sedang terjadi. Esok paginya ia memberitahu Nona Vandezande mengenai rencananya untuk mengungkap siapa penjahat sebenarnya.
Pada malam harinya, Tintin tiba di sebuah pabrik tua Fréaux, membawa sebuah lampu merah. Seorang informan yang ia telah rencanakan untuk bertemu menunjukkan keberadaannya dengan menyalakan lampunya. Tintin menyalakan lempunya untuk membalas kode tersebut tapi tiba-tiba ia ditembaki oleh orang tak dikenal. Ia berhasil lolos dan akhirnya berhasil menyergap dua orang yang menyerangnya. Namun, saat meminta mereka untuk menyerah, Tintin diserang balik dan dipukul kepalanya, menyebabkan Tintin jatuh pingsan. Ketika ia siuman, Tintin telah berada di rumah sakit dengan Kapten Haddock berada di samping tempat tidurnya. Tintin menjelaskan bahwa ada mikro-transmitter di dalam liontin yang dikenakan Nona Vandezande, dan menyimpulkan bahwa hubungan gelombang komunikasi tersebut pastilah dalam jarak dekat.
Esok paginya Tintin berangkat menuju Galeri Fourcart (bertentangan dengan perintah dokter untuk istirahat) dan mengunjungi tiap-tiap penyewa apartemen di kompleks apartemen dimana galeri tersebut berada. Ia mengunjungi mereka dengan samaran sedang melakukan survei mengenai tenaga surya. Tintin mengenali salah satu dari mereka sebagai asisten Akass dalam konferensi yang ia hadiri. Orang tersebut mengusir Tintin dan kemudian menelepon seseorang sembari mengatakan "Tintin harus dibereskan".
Hari berikutnya Tintin sedang bersepeda-motor menuju ke kawasan Marlinspike Hall ketika tiba-tiba beberapa orang dalam sebuah mobil mengejarnya. Mereka menembaki Tintin yang menyebabkan sepeda motor tersebut selip keluar dari jalanan dan menabrak sebuah pohon. Orang-orang itu kemudian memeriksa apakah Tintin telah terbunuh namun tidak dapat menemukan tubuhnya.
Kapten Haddock yang mendengar suara-suara tembakan tiba di tempat kejadian dengan mobilnya. Tintin turun dari tempat persembunyiannya: di balik dedaunan pohon yang lebat. Tintin, Kapten Haddock dan Profesor Calculus kemudian duduk berdiskusi di sekeliling sebuah meja. Tintin menyimpulkan bahwa semua kejadian yang terjadi belakangan ini berhubungan seputar Endaddine Akass, dan mereka harus mengetahui lebih banyak mengenai diri paranormal tersebut. Teringat akan perbincangan telepon dengan Bianca Castafiore, Tintin memutuskan untuk pergi ke Pulau Ischia dimana Akass memiliki sebuah rumah peristirahatan.
Saat tiba disana, Tintin, Snowy dan Kapten Haddock mengendap-endap memperhatikan rumah peristirahatan Akass tersebut. Mereka kemudian melihat Ramó Nash. Selesai menyelidiki rumah peristirahatan tersebut, Tintin menerima telepon gelap yang mengancamnya untuk segera meninggalkan pulau. Di lain waktu, Kapten Haddock menerima telepon dari Bianca Castafiore yang mengetahui keberadaan mereka di pulau tersebut dan mengundang mereka ke rumah peristirahatan tersebut, mengabari mereka bahwa Akass sedang pergi ke Roma untuk beberapa hari.
Keesokan harinya Tintin dan Kapten Haddock tiba di rumah tersebut, dan langsung diperkenalkan oleh Bianca Castafiore kepada teman-temannya: Angelina Sordi, Tuan Gibbons (dari buku Lotus Biru) dan Tuan Trickler (dari buku Patung Kuping Belah), Emir Ben Kalish Ezab (dari buku Negeri Emas Hitam), Luigi Randazzo (seorang penyanyi) dan Ramó Nash. Mereka berdua menginap semalam di rumah tersebut atas paksaan Castafiore.
Saat tengah malam Tintin mendengar suara-suara gaduh dan melihat di luar jendela ada beberapa pria sedang kemuat kanvas-kanvas ke dalam sebuah mobil van. Karena keingin-tahuannya yang besar, ia kemudian menyelidiki rumah peristirahatan itu. Dalam sebuah ruangan yang besar, ia menemukan lukisan-lukisan dari pelukis-pelukis kenamaan dunia — Modigliani, Léger, Renoir, Picasso, Gauguin dan Monet — yang ternyata semuanya adalah lukisan palsu.
Saat sedang melihat-lihat barang-barang palsu tersebut, Tintin tertangkap basah oleh Akass yang mengakui memberikan perintah untuk "menghilangkan" Monastir dan Fourcart. Ia juga mengatakan bahwa Tintin harus "hilang" juga karena ia sudah tahu terlalu banyak. Untuk membunuhnya, Akass berkata bahwa ia akan menyiramkan cairan polyester ke semua tubuh Tintin dan mengubahnya menjadi sebuah patung, ditanda-tangani oleh César (kemungkinan artis César Baldaccini) dan diotentikasi oleh seorang ahli seni. Patung itu kemudian akan dijual pada sebuah galeri atau pada seorang kolektor barang seni yang kaya-raya.
Atas: Panel sketsa terakhir karya Hergé dalam Tintin dan Alph-Art.


Tintin kemudian dibawa oleh seorang anak buah Akass ke sebuah sel kamar tahanan dan disekap disana. Ia berhasil menghubungi Snowy yang berada di luar sel. Ia menulis sebuah pesan untuk Kapten Haddock dan melemparkannya pada Snowy melewati sela-sela jeruji jendela. Saat pagi tiba, Tintin dibangunkan oleh pengawal Akass. "Ayo jalan!" perintah pria tersebut, "Sudah tiba waktunya buat diri kamu untuk berubah menjadi sebuah karya César ..."

0 comments: