Tintin di Congo
Tintin di Congo adalah sebuah album serial Kisah Petualangan Tintin yang kedua. Tintin dalam album ini bertugas di Kongo, sebuah jajahan Belgia
ketika album ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1931. Isi album
ini tidak lagi bisa dianggap 'sesuai tabu politik'. Antara lain isinya
oleh golongan tertentu dinilai melecehkan SARA
dan terlalu mengunggul-unggulkan bangsa Eropa, kaum kolonial. Lalu
Tintin tidak terlalu ramah lingkungan. Ia seenaknya saja membunuh atau
menyiksa hewan-hewan liar, baik terlindung maupun tidak.
Album ini aslinya dalam bahasa Perancis disebut Tintin au Congo atau lengkapnya Les aventures de Tintin, reporter du "Petit Vingtième", au Congo. Dalam album ini hanya diceritakan tentang petualangan-petualangan Tintin di Kongo di mana ia sebenarnya hanya ingin meliput cerita saja tetapi terlibat dengan sebuah kawanan kriminal mafia pimpinan Al Capone yang ingin memperdagangkan intan secara ilegal.
Album ini aslinya dalam bahasa Perancis disebut Tintin au Congo atau lengkapnya Les aventures de Tintin, reporter du "Petit Vingtième", au Congo. Dalam album ini hanya diceritakan tentang petualangan-petualangan Tintin di Kongo di mana ia sebenarnya hanya ingin meliput cerita saja tetapi terlibat dengan sebuah kawanan kriminal mafia pimpinan Al Capone yang ingin memperdagangkan intan secara ilegal.
Kontroversi!
Tintin di Kongo adalah album Tintin yang paling kontroversial. Album ini sering dikatakan memiliki sudut pandang kolonialis dan rasis serta banyak memuat adegan-adegan yang kurang ramah lingkungan dan kejam terhadap binatang. Sang penulis, Hergé
di kemudian hari menyatakan bahwa ia hanya melukiskan pandangan naïf
pada zamannya. Ketika album ini digambar ulang pada tahun 1946, Hergé
menghilangkan beberapa rujukan bahwa Kongo kala itu adalah sebuah
jajahan Belgia. Namun hal ini tidak berhasil menghapus kritik. Karena
isinya kontroversial, album ini di banyak negara termasuk Britania Raya
dan Indonesia hanya diterbitkan dalam versi hitam putih saja. Namun
sebuah versi berwarna dalam bahasa Inggris diterbitkan oleh Egmont Publishing pada bulan September tahun 2005 dengan sebuah prakata yang menjelaskan konteks historis album ini, mirip dengan edisi Lotus Biru pada tahun 1983.
Ketika album ini akan diterbitkan di Skandinavia, sang penerbit menolak adegan kejam yang terdapat pada halaman 56 di mana Tintin meledakkan seekor badak dengan sebatang dinamit. Mereka meminta supaya halaman ini digambar ulang dan Hergé menuruti permintaan mereka. Jadi adegan ini digambar ulang. Badak ini akhirnya tidak diledakkan oleh Tintin namun secara tidak sengaja menembakkan senapan Tintin dan melarikan diri karena takut. Halaman ini juga dipakai di edisi Inggris; halaman ini hanya ada dalam dua edisi ini.
Pada pertengahan Juli 2007, Komisi Anti Diskriminasi Britania Raya (Commission for Racial Equality) meminta toko-toko besar untuk menarik buku komik ini dari penjualan setelah adanya keluhan dari David Enright, seorang pengacara hak asasi manusia Inggris yang menikah dengan seorang wanita Afrika dan memiliki dua putra. Enright kebetulan melihat buku ini di sebuah toko buku bernama Borders ketika sedang jalan-jalan dengan keluarganya. Toko ini akhirnya memindahkan buku ini dari bagian anak-anak ke bagian komik dewasa.
Komisi ini akhirnya memberikan komentar bahwa satu-satunya tempat yang pantas untuk buku ini ialah di dalam sebuah museum dan dipasangi papan dengan tulisan 'ocehan rasis dari zaman dahulu'. Borders menyatakan bahwa mereka lebih suka untuk membiarkan para pelanggan mereka memilih sendiri. Toko buku WHSmith menyatakan bahwa buku ini dijual di situs web mereka namun dengan label bahwa buku ini diperuntukkan untuk pembaca berusia 16 tahun ke atas. Pada tanggal 14 Juli, setelah mengalami liputan media massa secara meluas, penjualan album tersebut melejit sebesar 3.800%, dan posisinya dalam daftar buku terlaris (best-seller) di Amazon.co.uk melonjak menjadi urutan ke-5 dari urutan ke-4.343 pada empat hari sebelumnya
Ketika album ini akan diterbitkan di Skandinavia, sang penerbit menolak adegan kejam yang terdapat pada halaman 56 di mana Tintin meledakkan seekor badak dengan sebatang dinamit. Mereka meminta supaya halaman ini digambar ulang dan Hergé menuruti permintaan mereka. Jadi adegan ini digambar ulang. Badak ini akhirnya tidak diledakkan oleh Tintin namun secara tidak sengaja menembakkan senapan Tintin dan melarikan diri karena takut. Halaman ini juga dipakai di edisi Inggris; halaman ini hanya ada dalam dua edisi ini.
Pada pertengahan Juli 2007, Komisi Anti Diskriminasi Britania Raya (Commission for Racial Equality) meminta toko-toko besar untuk menarik buku komik ini dari penjualan setelah adanya keluhan dari David Enright, seorang pengacara hak asasi manusia Inggris yang menikah dengan seorang wanita Afrika dan memiliki dua putra. Enright kebetulan melihat buku ini di sebuah toko buku bernama Borders ketika sedang jalan-jalan dengan keluarganya. Toko ini akhirnya memindahkan buku ini dari bagian anak-anak ke bagian komik dewasa.
Komisi ini akhirnya memberikan komentar bahwa satu-satunya tempat yang pantas untuk buku ini ialah di dalam sebuah museum dan dipasangi papan dengan tulisan 'ocehan rasis dari zaman dahulu'. Borders menyatakan bahwa mereka lebih suka untuk membiarkan para pelanggan mereka memilih sendiri. Toko buku WHSmith menyatakan bahwa buku ini dijual di situs web mereka namun dengan label bahwa buku ini diperuntukkan untuk pembaca berusia 16 tahun ke atas. Pada tanggal 14 Juli, setelah mengalami liputan media massa secara meluas, penjualan album tersebut melejit sebesar 3.800%, dan posisinya dalam daftar buku terlaris (best-seller) di Amazon.co.uk melonjak menjadi urutan ke-5 dari urutan ke-4.343 pada empat hari sebelumnya
0 comments: